Prancis Dapat Teman, Putin Berjanji Balas Dendam

 

18 November 2015
Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan mengintensifkan serangan udaranya terhadap ISIS di Suriah dan akan melakukan pencarian besar-besaran terhadap teroris yang menanam bom di pesawat Kogalymavia bulan lalu. Pernyataan ini datang menyusul konfirmasi Rusia pada Selasa (17/11) bahwa pesawat Airbus A321 itu jatuh akibat bom.
“Kami akan menemukan mereka di mana pun di atas bumi dan menghukum mereka,” kata Putin.
Pesawat Kogalymavia jatuh di Sinai, Mesir, 31 Oktober lalu, menewaskan 224 penumpang dan kru. Sebelum hari ini, Rusia selalu berusaha menampik bahwa teroris yang menyebabkan pesawat itu jatuh, menyerukan agar tak mengambil kesimpulan hingga penyelidikan selesai. Sedang intelijen Barat telah lama mengindikasikan bahwa pesawat nahas itu jatuh karena ditanami bom.
Empat hari setelah serangan Paris, Kremlin merilis video berisi Alexander Bortnikov, kepala FSB, mengatakan dalam sebuah rapat pada Senin malam, bahwa materi ledakan ditemukan di fragmen pesawat dan di barang-barang milik penumpang.
“Menurut analisis dari ahli kami, sebuah bom buatan yang terdiri dari 1 kilogram TNT diledakkan selama penerbangan, menyebabkan pesawat pecah di udara, yang menjelaskan mengapa badan pesawat tersebar sangat jauh,” kata Bortnikov.
“Kami bisa mengatakan dengan tegas bahwa ini adalah ulah teroris,” lanjutnya.
Militan Sinai yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim bahwa mereka yang menjatuhkan pesawat dengan rute Sharm el-Sheikh ke St. Petersburg itu tak lama setelah pesawat jatuh.
Balas dendam
Putin, dengan setelan berwarna hitam memimpin Kremlin mengheningkan cipta untuk mengenang para korban. Ia memerintahkan kepala keamanan dan militer bahwa insiden ini merupakan salah satu kejahatan terburuk dalam sejarah modern Rusia.
“Tugas angkatan udara kita di Suriah tidak bisa hanya dilanjutkan,” ujar Putin. “Ini harus diintensifkan sedemikian hingga para penjahat mengerti bahwa pembalasan tidak bisa dielakkan.”
Putin mengatakan ia berharap kepala militer memberinya proposal spesifik soal bagaimana Rusia meningkatkan serangannya.
Rusia memulai serangan udara di Suriah akhir September, mengklaim ISIS sebagai target utama, namun kenyataanya juga menyasar kelompok pemberontak moderat yang didukung oleh Barat, yang melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Kita harus melakukan ini tanpa pembatasan dan kita harus mencari tahu semua nama mereka,” kata Putin, menyerukan hak Rusia untuk pertahanan diri di bawah Piagam PBB.
“Siapa pun yang mencoba untuk membantu penjahat harus tahu bahwa konsekuensi untuk mencoba melindungi mereka akan berada sepenuhnya di pundak mereka.”




Related Posts:

0 Response to "Prancis Dapat Teman, Putin Berjanji Balas Dendam"

Post a Comment