Salip Indonesia, China Beli 24 Pesawat Tempur Su-35BM Rusia?

 
Sabtu, 21 November 2015
Jakarta - China dikabarkan akan segera menjadi negara pertama diluar Rusia yang membeli dan menggunakan pesawat tempur canggih Su-35BM dalam daftar alutsista AU China. Hal ini dilatarbelakangi berita yang beredar di media pada tanggal 19 November 2015 yang menyebutkan bahwa China dan Rusia sudah mencapai kata sepakat untuk kontrak pembelian 24 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35BM. Nilai kontrak untuk 24 unit ini dikabarkan mencapai US$2 Miliar, namun belum ada informasi mengenai detail kontrak ini. Namun belum ada konfirmasi dari pihak China akan kebenaran berita ini.

Meski detail kesepakatan belum ada, beberapa sumber menyebutkan bahwa kontrak untuk 24 unit pesawat tempur ini bernilai sekitar US$2 Miliar. Hal ini berarti bahwa setiap unit pesawat tempur ini akan dihargai dengan nilai US$83 Juta. Namun tidak dijelaskan apakah harga ini hanya untuk unit pesawat tempur saja, atau sudah mencakup logistic, persenjataan dan pelatihan pilot.
Jika berita kesepakatan China dan Rusia ini benar-benar terjadi, maka China akan menjadi negara pertama di dunia diluar Rusia yang membeli pesawat tempur kelas berat buatan KNAAPO Rusia ini. Ini juga berarti China menyalip Indonesia yang dalam beberapa waktu lalu dikabarkan sudah hampir membeli pesawat tempur sejenis.
Memang bisa dimaklumi China lebih dulu mencapai kata sepakat pembelian 24 unit pesawat tempur canggih ini, mengingat proses negosiasi antara China dan Rusia terkait jual beli alutsista canggih ini sudah terjadi sejak tahun 2012 yang lalu. Sementara Indonesia dikabarkan baru dalam beberapa bulan ini melakukan negosiasi pembelian pesawat tempur terbaik dari KNAAPO Rusia ini.
Indonesia dikabarkan hampir mendekati kata sepakat pembelian ini, namun hingga kini belum ada kontrak yang ditandatangani. Informasi terakhir yang beredar menyebutkan bahwa pihak Rusia dan Indonesia akan melakukan pembicaraan yang lebih detail dalam waktu dekat. Namun sebelum adanya kontrak yang mengikat, maka segala hal masih bisa terjadi termasuk batalnya Militer Indonesia membeli pesawat tempur sukhoi Su-35BM ini.
Namun memang kebenaran berita ini masih harus menunggu konfirmasi dari pihak pemerintah dam militer China. Hal ini karena beberapa sumber berita seperti Reuters hanya mengutip pernyataan dari pihak Rusia dan industry dirgantara Rusia. Sedangkan pemerintah China dan militer China belum memberikan konfirmasi apapun terkait pembelian alutsista canggih ini.
---> Negosiasi Panjang Rusia dan China terkait Pembelian 24 Pesawat Tempur Su-35BM
China sendiri sudah lama menunjukkan ketertarikan mereka untuk membeli pesawat tempur Su-35BM untuk menambah kekuatan alutsista China. Namun motivasi sebenarnya dari China bukanlah sekedar mendapatkan pesawat tempur canggih ini, tetapi untuk mendapatkan teknologi dari Su-35BM untuk diterapkan didalam pesawat tempur buatan dalam negeri China.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa China punya pengalaman panjang dalam kerjasama pembuatan pesawat tempur berdasarkan teknologi pesawat tempur Rusia. Kasus terbaru adalah ketika China membeli dan melisensi banyak pesawat tempur Su-27/30 dari Rusia. Dari proyek ini, China mempelajari technology pesawat tempur Rusia tersebut dan berhasil membuat varian baru buatan China yang disebut dengan Senyang J-11B.
Belakangan China berambisi untuk terus meningkatkan kemampuan pesawat tempur Senyang J-11B mereka ketahap yang lebih canggih. Namun China menhadapi kendala dari kurangnya teknologi yang mereka kuasai untuk mencapai tujuan itu, terkhususnya dalam masalah mesin pesawat tempur. China sendiri memang sudah mampu memproduksi mesin pesawat tempur Senyang J-11B sendiri yaitu WS-10, namun kualitasnya masih kurang bagus.
Untuk hal itu, China mengincar technology mesin pesawat tempur yang lebih baik salah satunya adalah mesin AL-41F yang digunakan di pesawat tempur Su-35BM. Tampaknya China ingin sekali mempelajari teknologi mesin AL-41F dan berusaha untuk menggunakan technology ini kedalam mesin buatan dalam negeri China sendiri. Maka tidaklah mengherankan China begitu berambisi membeli pesawat tempur Su-35BM, bukan sekedar melengkapi alutsista AU China tetapi juga mencuri teknologi pesawat tempur ini untuk kepentingan China.
Rusia sendiri bukan tidak mengetahui motivasi sebenarnya China dalam negosiasi pembelian pesawat tempur modern ini. Rusia sendiri menginginkan China harus membeli setidaknya 24 unit pesawat tempur Su-35BM agar Rusia tidak terlalu rugi dengan teknologi yang mungkin akan di curi China. Rusia sendiri membutuhkan China sebagai pasar potensial pesawat tempur Su-35BM yang hingga tahun 2015 ini belum juga mendapatkan konsumen dari luar Rusia.
Dan secara ekonomi, ditengah kelesuan ekonomi Rusia belakangan ini, membuat Rusia tidak punya pilihan banyak dalam bernegosiasi dengan China meski adanya kemungkinan teknologinya akan di curi oleh China. Tarik menarik kepentingan dalam negosiasi pembelian 24 unit pesawat tempur Su-35BM antara China dan Rusia ini, membuat kesepakatan tak kunjung diperoleh. Padahal China dan Rusia sudah melakukan serangkaian negosiasi sejak beberapa tahun belakangan ini.
Jika kabar terakhir yang menyebutkan bahwa China dan Rusia sudah sepakat ini adalah benar, maka ini akan menjadi babak akhir dari negosiasi panjang dan melelahkan antar kedua negara.
---> Akankah Indonesia Menyusul China Beli Pesawat Tempur Su-35BM dari Rusia?
Militer Indonesia dikabarkan oleh beberapa sumber sudah mendekati garis finish untuk pembelian sekitar satu skuadron pesawat tempur Su-35 BM sebagai pengganti F-5 TNI AU yang sudah menua. Namun hingga kini belum ada pengumuman resmi dan penandatanganan kontrak terkait pembelian pesawat tempur ini.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi dengan Rusia pada bulan November 2015 ini. Beberapa sumber menyebutkan bahwa saat ini, Indonesia dan Rusia masih belum mencapai kata sepakat terkait pendanaan pembelian alutsista ini serta terkait masalah transfer of technology (ToT) dari pembelian ini. Belum adanya kesepakatan dala, hal ini dikabarkan menjadi penyebab kontrak pembelian pesawat tempur kelas berat ini belum terjadi.
Namun banyak pihak yang menyakini bahwa kontrak pembelian pesawat tempur Su-35BM untuk memperkuat alutsista TNI ini hanya menunggu waktu saja. Namun selama kontrak belum ditandatangani maka segala kemungkinan masih bisa saja terjadi termasuk kemungkinan batal.
Pesawat tempur Su-35S adalah varian terbaru dan disebut varian pesawat tempur tercanggih dari keluarga pesawat tempur Su-27/30 yang ada sampai saat ini. Pesawat tempur ini adalah hasil design biro design Sukhoi dan di produksi oleh Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association (KnAAPO) Rusia yang merupakan pengembangan dari Su-27 SM Rusia. Pesawat tempur Sukhoi Su-35S juga memiliki nama tidak resmi Su-35 BM ini adalah pesawat tempur multirole dengan kemampuan super maneuver dan memiliki dua mesin serta berkursi tunggal.
Sampai saat ini, Rusia masih menjadi satu-satunya negara yang mengoperasikan pesawat tempur buatan KNAAPO Rusia ini. Rusia sudah memesan sebanyak 48 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35S dimana sebanyak 36 unit sudah operasional di Angkatan Udara Rusia. Rusia juga dikabarkan sedang mengkaji untuk penambahan 48 unit pesawat sejenis dimasa datang meski hingga kini belum ada keputusan finalnya.
Lalu apakah China dan Indonesia akan menyusul Rusia sebagai pengguna pesawat tempur Su-35BM? Kita tunggu saja.

Related Posts:

0 Response to "Salip Indonesia, China Beli 24 Pesawat Tempur Su-35BM Rusia?"

Post a Comment