Indonesia Diminta Lakukan Operasi Militer Setelah Dua Pekan Lebih Abu Sayyaf Sandera WNI


BMID-Jumlah sandera WNI yang kini berada di tangan Abu Sayyaf bertambah menjadi 14 orang. Mengenai hal ini pemerintah dinilai lambat melakukan tindakan.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menyatakan seharusnya pemerintah mengambil tindakan konkret dalam persoalan ini. Sebagai contoh yaitu melakukan operasi milliter untuk membebaskan sandera WNI.
Indonesia dinilai mempunyai pasukan yang kuat. Namun sudah dua minggu penyanderaan berlangsung, masih belum menemui titik terang dan malah bertambah parah.
Dibandingkan dengan Negara lain, Indonesia dibilang lambar dalam menangani kasus penyanderaan oleh perompak Abu Sayyaf. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia terbilang lambat dalam melindungi warga negaranya.
Hermawan mendesak pemerintah untuk tidak tunduk dan membayar uang tebusan yang diinginkan oleh kelompok militant Abu Sayyaf. Sementara itu Charles Honoris yang merupakan anggota DPR RI mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam membebaskan sandera WNI.
Diharapkan pemerintah Filipina memberikan kesempatan untuk pihak Indonesia berperan aktif dalam upaya pembebasan sandera. Tidak ada alasan Filipipna menolak pemerintah Indonesia untuk terlibat langsung dalam kasus ini. Indonesia sudah berpengalaman mengenai pembebasan sandera seperti di Thailand dan Somalia. Yang terpenting adalah keselamatan para sanderanya.

Related Posts:

0 Response to "Indonesia Diminta Lakukan Operasi Militer Setelah Dua Pekan Lebih Abu Sayyaf Sandera WNI"

Post a Comment